SUNGAIPENUH, JAMBI - Puskesmas Kumun, Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungai Penuh kembali diterpa isu miring. Puskesmas yang beralamat di jalan Depati Parbo tersebut seharusnya melayani pasien dengan prima dengan memberikan pelayanan terbaik, akan tetapi berbanding terbalik dengan keadaan yang sesungguhnya.
Hal ini terungkap, setelah banyaknya masyarakat merasa kecewa atas perilaku oknum dokter yang tidak ada di tempat ketika warga ingin berobat.
Sebut saja Bunga, warga Kecamatan Kumun Debai kepada media Indonesiasatu.co.id mengaku Jengkel dikarenakan sudah menunggu lama, namun dokter yang dituju tidak ada di tempat. Sedangkan jam menunjukkan sekira pukul 10.00 Wib.
"Saya diarahkan ke dokter umum yang namanya Kasmiati, namun beliau tidak ada di tempat, sedangkan saya sudah menunggu sangat lama, saya diopor kesana kemari, " ujar Bunga.
Dengan kondisi yang tidak mengenakkan tersebut, dirinya akhirnya memilih untuk pulang.
Ditempat yang berbeda, Informasi yang berhasil dihimpun dari sumber terpercaya, Puskesmas Kumun diketahui terdapat tiga orang dokter, yakni berinisial CT, HT dan KM
Baca juga:
Hasil Seleksi PPPK Kerinci Dicurigai Curang
|
Namun mirisnya menurut sumber, KM sang dokter berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) disebut - sebut sering tidak ada ditempat saat jam kerja. Hal tersebut bahkan sudah menjadi rahasia umum.
"KM masuk pagi isi absen, setelah itu terus pulang, nanti sekitar jam 12.30 Wib kembali ke Puskesmas untuk absen siang, " pungkas sumber yang namanya diminta tidak disebutkan.
Parahnya lagi menurut sumber, KM diduga kerap kali menolak pasien dengan alasan yang tidak jelas.
"Informasi dari masyarakat, bahwa Puskesmas kumun ada oknum dokter menolak meresep pasien, pasien diopor kesana kemari, " beber sumber lagi.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, kepala Puskusmas Kumun, Doni saat dikonfirmasi melalui pesan whatsaap terkait hal tersebut namun tidak ada jawaban.
Anehnya lagi, KM sang dokter yang disebut - sebut terkesan mengelak saat dikonfirmasi dengan alasan tidak mau memberi klarifikasi melalui pesan whatsaap.
"Menurut kami sebaiknya klarifikasi secara langsung pak, biar tidak terjadi kesalah pahaman nanti, kapan dan dimana pak, kami saya dan dr.herita siap memberi klarifikasi, maksudnya begini pak, pertama dengan pesan wa takut beda pemahaman atau mis persepsi yang akan kami sampaikan nanti, yang kedua kami kami juga mau klarifikasi tentang informasi yang bapak sampaikan tadi, kapan waktunya di bilang kami tidak ada di tempat, terus dibilang datang untuk isi absen aja. (Sony)